Satu adalah nominal dan nominal itu hal yang pasti...
Tapi bagaimana dengan hal yang tidak bisa divisualisasikan?
Misalnya seperti pahala, dosa, cinta.. Ya, cinta juga tidak bisa divisualisasikan?
Tapi kenapa ada menduakan cinta, cinta segitiga, atau cinta satu-satunya? Siapa yang salah kaprah?
Dengan demikian, sekarang gue sadar yang benar-benar nggak bisa dinominalkan adalah keikhlasan yang pertama. Saat kita ikhlas membantu oang, hal itu tak terhitung kebahagiannya... Tak terhitung dampaknya... Dan juga tak terhitung nilainya..
Karena sebuah kesan pertama saat kita mengikhlaskan cinta kita, itu akan menjadi hal yang berlainan dan berat. Namun, setelah kita sadar.. keikhlasan cinta hanya dimiliki orang-orang yang berjiwa besar dan senang berderma...
Waktu yang tak bisa diputar lagi membuat kita dirundung duka..
Rasa duka, tak ada rasa duka yang ditigakan, diduakan, atau duka satu-satunya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar