Kamis, 24 September 2015

Review Hotel Transylvania 2 : 'Konsep Realita'







(7/10)⭐
Film animasi yang mengisahkan Count si Dracula sang pemilik Hotel Transylvania di mana para monster menginap di HT tersebut. Du Hotel Transylvania 2 cerita mengisahkan peristiwa tujuh tahun sesudah film HT dirilis, yaitu saat anaknya Count, Mavis menikah dengan seorang manusia bernama Jonathan. Jo yang telah menikah dengan Mavis akhirnya ngebantu sang mertua menjalankan bisnis penginapan ini dan memperbolehkan manusia untuk bermalam di Hotel Transylvania.

Kebahagiaan keluarga kombinasi itu semakin bertambah karena Mavis dan Jo dikaruniai seorang bayi, Dennis.

Tapi, keberadaan Dennis malah jadi sebuah kekhawatiran buat Count. Secara, sang cucu belum menunjukkan kemampuannya sebagai seorang vampir.

Di sisi lain, Mavis mikir kalau putra berambut ombak itu adalah seorang manusia dan ingin mengajaknya pindah ke tempat pemukiman manusia.

Di situasi galau dan dinamika keluarga kolaborasi itu, Count yang tak ingin cucunya pindah dari Transylvania, ia nyusun  rencana sama temen-temen monsternya (yang sama sekali nggak ngebantu) -- kayak Frankenstein, Werewolf, The Invinsible Man, Murray si Mummy -- untuk melatih Dennis jadi seorang vampir sejati.

Dennis nggak bisa terbang, punya kekuatan super ataupun tak bisa berubah jadi kelelawar.Kita lalu melihat Dracula mengajari Dennis menjadi vampir. Ia diajak menakuti orang hingga ke kamp pelatihan vampir-vampir bocah.

Di sini konflik utamanya filmnya lalu berkembang. Cucu Dracula yang juga anak Mavis, Dennis kelihatan lamban perkembangannya sebagai sesosok vampir.

Sayangnya usaha si Dracula ini kurang berjalan dengan sempurna. Dennis dilatih terbang, nakut-nakutin orang, dan makan daging rusa. Tapi semua gagal.

Setelah itu sabagai kakek Dracula, Vlad,  datang dan mengetahui HT juga dihuni manusia. Termasuk cicitnya, Dennis.

Keluarga HT 2 ini menawarkan humor dan kelucuan saat dunia yang berbeda bertemu, dunia dedemit dan manusia. Bila di film pertama fokusnya pada ayah yang over-protektif di film kedua si ayah (Dracula) yang telah jadi kakekingin cucunya sehebat dirinya.

Berhasilkah upaya sikakek Drakula mengubah cucunya jadi vampir?

Tapi bukan pertanyaan apa Dennis akhirnya jadi vampir atau tidak yang membuat Hotel Transylvania 2 ini tontonan nyenangin.

Sejatinya, baik Hotel Transylvania pertama dan kedua ini berkisah tentang kita, para manusia.

Kisah seorang ayah yang over-protektif pada putrinya yang mulai mengenal lawan jenis manusiawi banget dan universal. Hal tersebut nggak cuma terjadi di dunia vampir, tapi juga dunia manusia di kebudayaan mana aja. Begitu juga kisah tentang kakek yang sayang cucu dan ingin cucunya jadi hebat seperti dia.

Pun di Hotel Transylvania 2 ini kita ketemu Mavis, sang ibu, yang tak mempermasalahkan putranya bakal jadi vampir atau manusia. Sikap Mavis ini cerminan sifat ibu yang baik yang bisa Anda temukan di belahan dunia mana pun. Seorang ibu akan menganggap putranya sosok terbaik. Ibu tak pernah menganggapanaknya cacat atau punya kekurangan hanya karena tak jadi vampir. Di sini kemudian Hotel Transylvania 2 tak hanya fun ditonton, tapi juga terasa dekat dengan kita. Asli Disney selalu bikin gue 'nyes'.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar